Fermentasi

Fermentasi merupakan suatu proses asmilasi atau proses perombakan bahan pangan yang kompleks menjadi bahan yang sederhana sehingga mudah dikonsumsi dan mudah dalam proses penyerapan oleh saluran pencernaan. Fermentasi adalah proses metabolisme yang dilakukan oleh mikroorganisme tertentu untuk memecahkan senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana. Dalam proses fermentasi ada beberapa persyaratan yang harus diperhatikan untuk mencegah terjadi yang tidak diinginkan. Karena bahan-bahan yang tidak dibutuhkan dalam proses ini dapat mengganggu proses fermentasi, kehigenisan dan kebersihan dalam proses persiapan fermentasi dan pada saat terjadi fermentasi perlu diperhatikan. Bila tidak diperhatikan akan menghasilakan produk yang tidak diinginkan. Selain kebersihan perlu diperhatikan adalah suhu dan pH. Suhu yang terbaik adalah pada 38oC jika suhu terlalu tinggi proses fermentasi tidak akan terjadi karena mikroorganisme tidak dapat berkerja pada suhu yang tinggi dan akhirnya mikroorganisme akan mati. Selain itu kalau terlalu dingin maka mikroba tidak dapat berkerja dimana mikroba akan nonaktifkan diri. Hal demikian juga perlu diperhatikan adalah pH. pH bahan yang terbaik dalam fermentasi adalah pH 7. Karena pada pH dibawa pH asam dan pH diatas adalah pH basa. Dimana mikroba tidak dapat berkerja pada pH basa atau pH asam. Selain itu dalam proses fermntasi ada dua yaitu fermentasi aerob dan anaerob. Fermentasi aerob, dimana dalam proses tersebut membutuhkan oksigen dalam proses ini. Contohnya fermentasi asam cuka. Fermentasi anaerob, fermentasi tidak membutuhkan oksigen. Contohnya fermentasi asam laktat. Makanan hasil fermentasi yang sering kita kenal adalah Tempe yang terbuat dari kacang kedelai, Tape yang terbuat dari Umbi-umbian. Mikroorganisme yang dibutuhkan dalam proses fermentasi bermacam-macam tergantung produk apa yang kita inginkan. Seperti saccaromyse caravise. Untuk mendapatkan mikroba tersebut adalah dapat dijual di toko.