Benny Kabur Harman
Benediktus Kabur Harman itulah namanya yang biasa dikenal dengan Beni Harman atau biasa panggilan gaul poitiknya BKH. Tiga kali kalah dalam perhelatan politik pemilihan gubernur (Pilgub) membuat saya mau mengenal lebih dekat tentangnya. Sebagai Seorang yang mantan aktivis tentu Beliau punya banyak pengalaman dalam menyuarakan hak-hak rakyat. Sehingga saat beliau menjadi wakil rakyat dia adalah salah satu wakil rakyat dari NTT yang sering disoroti kamera TV Nasional untuk meminta pendapatnya sebgai wakil rakyat bila terjadi persolan hukum. Wakil Rakyat tiga periode tentu sudah menjadi makan minum beni dalam kanca nasional sebagai anak NTT yang selalu teriak dan meminta keadilan bila rakyatnya sedang teriak minta tolong. Namum yang diharapkan rakyat NTT adalah beni harus turun langsung dalam lapangan dalam menangani segalah persolan. Sedangkan Tupoksi beni hanya sebagai wakil rakyat sebagai penyambung lida rakyat. Apalgi Tupoksi beliau dibidang hukum. Hal ini yang membauat masyrakat menagih dan menanyakan apa yang dikerjakan beliau jika dalam momentum pileg dan pilkada. Sebagai sosok yang saya kenal tentu saya sadari itu lah menjadi kelemahan rakayt NTT dalam menilai dari sudut pandang mereka. Saya sebelumnya sangat tidak simpatik dengan beliau. Namun semakin saya mengenal beliau semakin saya simpati dengan beliau. Lalu berbagai pemberitaan yang terseber di media masa dan media berita membuat saya semakin tertarik untuk mengenal beliau atas pernyataan kotroversinya dimana masyrakatnya lagi keadaan tidak suka apa yang terjadi secara nasional. Tapi setelah saya menyakan ke beliau secara langsung dalam diskusi ilmiah. Semua dia jawab secara gampang berdasarkan besik hukum apa yang dia belajar. Dari situ saya mengenal belau sesungguhnya dan mau mengenal lebih dalam tentang belau. Dalam setiap diskusi bersama kami dia selalu berpesan pada kami jaga idealis. Bahkan dia sebagai pejabat politik saja masih menjaga idealisnya. Bagi dia berpolitik bukan untuk tujuan kemenangan semata, tapi bagaimana kita melihat proses dan mau memberikan pendidikan politik yang kepada masyrakat. Baginya gaya politiknya tidak bisa dia merubah hanya karena keinginan untuk menang. Gaya kampanye yang langsung terjun ke masyrakat dengan tidak pake mobilisasi masa berkumpul satu tempat atau kempanye jemput masa dilokasi agar mengurangi kos politik. Dalam setiap kampanye dia tidak ingin berpura-pura seperti adegan film yang diperintah sutradara. Dia tidak ingin janji kepada masyrakat yang bukan-bukan. Dia hanya ingin memberikan solusi atas persoalan yang selama ini dia kaji seluruh daerah NTT. Ini sebuah cara bahwa dalam semua orang bisa bertarung dalam politik kalau punya niat dan punya kemampuan untuk berbuat demi kepentingan orang banyak walaupun keterbatasan anggaran. Anggaran politik yang cukup banyak membaut kandidat berkerja sama dengan privet yang dapat membiaya politiknya. Ini yang menurut dia dapat mempengaruhi kebijakan pimpinan dalam segalah keputusan. Bagi dia tujan menjadi gubernur NTT bukan untuk memperkaya diri dan mencari ketenaran. Karena bagi dia itu semua dia sudah punya segalahnya. Dia datang dengan niat yang tulus untuk membangun NTT. Pada tahun 2003 terjadi pemilihan gubernur NTT beliau niat bertarung namun gagal dalam seleksi karena tidak memenuhi kriteria dimana parpol pengusung tidak memenuhi kursi sebagai sayrat calon. Namu tidak berhenti dia mencoba mencalonkan diri lagi di tahun 2008. Sudah lolos tapi kalah dalam proses pemilihan. 2013 dia lagi-lagi mencalonkan diri sebagai gubernur NTT lalu kalah pada pemilihan. Namun da coba lagi di tahun 2018 namun gagal lagi. Lalu
Comments