Zat Kimia Pada Getah Pepaya Yang Menyebabkan Iritasi Kulit

Pepaya merupakan sayuran yang sangat familiar disemua kalangan, karena mudah didapat dan mudah diolah. Hampir semua bagian dari pohon pepaya digunakan untuk konsumsi kecuali batang dan akar yang digunakan untuk pakan ternak. Keunikan dari sayur pepaya adalah jika diolah menjadi sayur terasa sedikit pahit yang menjadi ciri khas dari pepaya itu sendiri.

Ternyata pepaya tidak hanya rasa pahit karena mengandung zat papain tetapi juga ada getah. Getah pepaya merupakan cairan berwaran putih yang keluar dari permukaan pohon pepaya apabila dilukai. Getah pepaya yang sangat banyak terdapat pada tangkai buah, tangkai bunga dan tangkai daun. Ketika ketiga bagian itu dipetik dari batangnya getah akan keluar dari permukaan tersebut dengan cukup banyak.

Getah pepaya jika mengenenai kulit, membuat kulit terasa gatal dan iritasi. Untuk hindari getah pepaya dan bila tidak sengaja terkena kulit segerah bilas dengan air bersih. Pasti semua akan bertanya, dan ingin mengetahui terkait dengan kandungan kimia dan pengaruh terhadap kulit. Kenapa getah pepaya dapat menyebabkan iritasi kulit? Apa yang terkandung dalam getah pepaya?.

Di dalam getah pepaya terdapat enzim protease yaitu papain dan kimopapain. Selain itu lebih dari 50 asam amino terkandung di dalamnya. Dari kandungan zat-zat baik di dalamnya getah buah pepaya ternyata punya berbagai manfaat loh. Kira-kira apa saja sih manfaatnya. Getah buah pepaya memiliki kandungan enzim papain 10%, kemopapain 45%, dan lisozim 20% (Koswara, 2010).

Kontak dengan getah pepaya memang bisa memicu peradangan (inflamasi) pada kulit, terlebih pada anak-anak yang kulitnya cenderung masih sensitif. Adapun tanda peradangan yang muncul bisa bervariasi, mulai dari gatal, perih, kemerahan, bengkak, mengelupas, melepuh, berair, dan sebagainya. Kondisi ini tidak selalu disebabkan oleh alergi.

Faktor lain, seperti iritasi hingga infeksi bisa juga turut berkontribusi pada munculnya tanda peradangan ini. Pepaya mengeluarkan cairan lateks saat tidak matang, kemungkinan menyebabkan iritasi dan reaksi alergi pada beberapa orang. Karena enzim papain bertindak sebagai alergen pada individu yang sensitif, daging yang telah dilunakkan dengannya dapat menyebabkan reaksi alergi.