Zat Kimia Inilah Mempengaruhi Bauh Pada Petai

Anda tentu sudah tidak asing dengan petai. Makanan khas yang kerap dikonsumsi sebagian masyarakat Indonesia ini begitu terkenal dengan rasa dan aromanya yang khas. Tak hanya itu, petai ternyata juga memiliki manfaat bagi kesehatan.

Tidak hanya di Indonesia, petai juga umum ditemukan di beberapa negara Asia Tenggara lainnya, seperti Malaysia, Thailand, dan Filipina. Di beberapa negara tersebut, sayuran dengan nama latin Parkia speciosa ini juga digunakan sebagai obat herbal tradisional karena diyakini bisa mengatasi berbagai penyakit.
  • Protein.
  • Karbohidrat.
  • Serat.
  • Lemak.
  • Mineral, seperti kalsium, mangan, kalium, zat besi, fosfor, zinc, magnesium, dan tembaga.
  • Beberapa jenis vitamin, termasuk vitamin C, vitamin B1, dan vitamin E.
  • Selain nutrisi tersebut, petai juga kaya akan antioksidan, seperti polifenol, flavonoid, tanin, dan superoxide dismutase (SOD).

Penyebab biji petai bau adalah kandungan asam asam-asam amino yang didominasi oleh asam amino yang mengandung unsur sulfur (s), ketika terdegradasi menjadi komponen yang lebih kecil, asam amino itu akan menghasilkan satu gas H2S (Hidrogen sulfida) yang terkenal sangat bau.

Proses kimianya adalah ketika asam amino jenis sulfur terdegradasi atau terpecah-pecah menjadi komponen yang lebih kecil, asam amino itu akan menghasilkan berbagai komponen plafor yang sangat bau. Salah satu gas yang terbantuk dari unsur itu adalah gas H2S (hidrogen sulfida) yang terkenal sangat bau.

Salah satu senyawa yang dihasilkan dalam proses kimia penguraian pete menjadi senyawa methyl mercaptan, senyawa yang  dikenal dengan bau busuknya. Methyl mercaptan kemudian diproses oleh ginjal dan dikeluarkan sebagai produk buangan melalui urine.

Petai juga terdapat beberapa macam zat penyebab bau tak sedap seperti hexathionine, tetrathiane, trithiolane, pentathiopane, pentathiocane, dan tetrathiepane (Victoria Djajadi, 2011). Selain itu, pada petai terdapat konsentrat asam amino yang tinggi dan menghasilkan gas metana (penghasil kentut) dalam tubuh.

Meskipun berbau, asam amino ternyata memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan. dilansir dari Kompas.com, senyawa triptofan, salah satu asam amino pada pete, akan berperan sebagai serotonin, yang dapat membuat seseorang menjadi relaks dan membantu mengatasi stres atau depresi.

Setelah makan petai dan jengkol, biasanya baunya tidak langsung menyergap aroma napas begitu saja. Sekitar 10 sampai 15 menit kemudian, baru akan keluar aroma tidak sedap. Untuk menghilangkan aroma tersebut adalah dengan meminum kopi sesudah konsumsu petai. Kopi yang digunakan adalah kopi hitam dengan setengah cangkir air. Seduh, minum beberapa teguk, dan terakhir Anda bisa berkumur dengan air kopi untuk menghilangkan bau petai tersebut.



Comments

Popular posts from this blog

Live Streaming Final UEFA Champions League Manchester City vs Inter Milan

Live Streaming Real Madrid vs AC Milan

Live Streaming Wolves vs Liverpool